Thursday, March 7, 2013

Tips Mengunjungi Raudhah untuk Muslimah

Rasulullah SAW bersabda, “Antara rumahku dengan mimbarku adalah Raudhah (taman) di antara taman-taman surga” (HR. Bukhari no. 1196)
sumber gambar : dari sini

Ada beberapa tips yang ingin saya bagi, berdasarkan pengalaman saya sendiri saat mengunjungi Raudhah di musim haji tahun lalu :

1. Ketahui jadwal Raudhah untuk muslimah.

Berbeda dengan jama'ah laki-laki, Raudhah tidak selalu dibuka sepanjang hari untuk para Muslimah. Muslimah hanya diperbolehkan masuk di tiga waktu : Ba'da Shubuh (sampai kira-kira jam 11.00 siang / sebelum Dhuhur), Ba'da Dhuhur (sampai kira-kira jam 14.30 sore / sebelum Ashar), dan Ba'da Isya (sampai kira-kira jam 23.00 malam). Sebagian orang mengatakan kalau jam malam (Ba'da Isya) itu relatif sepi (saya hanya mencobanya sekali sih, dan total lama mengantrinya sekitar satu jam baru bisa mendapat giliran ke Raudhah). Silakan saja dipilih waktu yang paling pas dengan aktivitas kita masing-masing. Kalau saya sendiri, sebisa mungkin mengupayakan sekali sehari (mumpung diberi kesempatan ke Tanah Suci.. :-)) dan seringnya saya mengambil jam siang (Ba'da Dhuhur). Pertimbangannya, hampir setiap hari ada agenda ziarah bersama rombongan MG di pagi hari dan malam hari diupayakan tidak tidur terlalu larut agar bisa bangun lebih awal.

2. Ketahui lokasi berkumpulnya atau pintu masuknya.

Lokasi dari Raudhah ini berada di shaf laki-laki, jadi masih agak panjang perjalannya dari shaf perempuan. Untuk jama'ah muslimah, pintu Masjid menuju raudhah adalah pintu nomor 25 atau 29. Jadi, jika memutuskan akan masuk raudhah, upayakan untuk sholatnya di dekat area pintu tersebut. Misal, ingin masuk Raudhah ba'da Shubuh, maka upayakan sholat shubuh di masjid dengan masuk melalui pintu 25 atau 29.
Sebelum mendapat giliran masuk ke area Raudhah, setidaknya kita akan menjalani tiga kali antrian (based on my own experience). 
Antrian yang PERTAMA, lokasinya di area tempat sholat yang masuknya dari pintu 25 atau 29. Di sini kita dikelompokkan berdasarkan asal negara. Kita tinggal melihat papan nama negara yang dibawa oleh pada asykar muslimah, atau bertanya pada mereka. Setelah itu, kita duduk untuk menunggu giliran dibukanya "pintu masuk" untuk rombongan kita. Tidak perlu ikut berlarian untuk masuk jika kita belum dipersilakan untuk masuk. 
Untuk antrian ini, upayakan jangan sampai tertinggal. Karena pengalaman di hari pertama saya di Madinah, rombongan MG berniat ke Raudhah siang hari ba'da Dhuhur. Saat itu kami berkumpul jam 13.00 di pintu luar no 25 (bukan di dalam masjid). Setelah saling tunggu beberapa anggota yang lain, barulah sekitar pukul 13.30 kami masuk ke dalam masjid. dan ternyata "pintu masuk" sudah tertutup. Meski mungkin mereka yang sudah masuk di dalam itu belum mendapat giliran ke Raudlah, "pintu masuk" PERTAMA ini akan ditutup begitu semua rombongan sudah di antrian berikutnya. Sekali lagi, UPAYAKAN  Sholat fardlu di dalam masjid melalui pintu 25 dan 29, agar bisa langsung mengantri untuk  masuk Raudhah. kalaupun tidak kebagian tempat, dan harus sholat di luar atau lokasi yang lain. Usai sholat, bersegeralah masuk ke dalam masjid dari pintu 25/29 dimana banyak orang yang sedang mengantri.
Jika sudah dibukakan pintu untuk rombongan kita, kita akan dibawa menuju antrian yang berikutnya, yakni antrian yang KEDUA dan KETIGA. Intinya, tidak perlu berebut dan ikuti saja asykar yang membawa tulisan nama negara kita.

3. Ketahui lokasi Raudhah dan ciri-cirinya.

Raudhah merupakan salah satu bagian di dalam Masjid Nabawi yang banyak dimasuki jamaah untuk memanjatkan doa. Raudhah itu sendiri adalah suatu tempat antara rumah nabi SAW dengan mimbar.  Di dalam rumah Nabi SAW, yang juga kediaman Aisyah ra,  itu terdapat makam Rasulullah SAW, Abu Bakar Ash Shiddiq ra dan Umar bin Khathab ra. Raudhah berukuran 22 m x 15 m. Luasnya yang tak seberapa ini memang tak sebanding dengan banyaknya jumlah jama'ah yang ingin memasukinya. Oleh karena itu dibuat bergiliran dan dibatasi waktunya.

Satu hal yang bisa dijadikan tanda atau pengingat untuk menandai Raudhah adalah karpetnya. karpet di Raudhah ini berwarna hijau muda, berbeda dengan karpet di Masjid Nabawi yang umumnya berwarna merah.

sumber gambar : di-edit dari sini

4. Ketahui ibadah-ibadah yang boleh dilakukan di Raudhah dan apa-apa yang dilarang.

Sebagai salah satu bagian dari Masjid Nabawi, ibadah sholat merupakan satu hal yang boleh dikerjakan di Raudhah.

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda:
صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
“Shalat di masjidku ini lebih baik daripada 1000 shalat di tempat lain, kecuali di Masjid Al-Haram.” (HR. Muslim no. 1394)

Pertanyaan yang mungkin timbul adalah, sholat sunnah apa yang boleh dikerjakan? saya belum menemukan dalil yang menyebutkannya secara detail. Jadi, boleh saja melaksanakan sholat Dhuha, hajat, istikharoh, dan lain sebagainya. Hal ini tentu disesuaikan dengan waktu dan hajat kita.
Kita juga diperbolehkan tilawah / membaca ayat-ayat Al Qur'an di sini.
Raudhah juga merupakan salah satu tempat berdo'a yang mustajabah. Jadi manfaatkan kesempatan untuk memperbanyak dzikir dan berdo'a, untuk kebaikan diri, keluarga, juga seluruh kaum muslimin.  Hendaknya kita pun memperhatikan adab berdo'a.  Salah satunya adalah berdo'a dengan menghadap ke arah Kiblat, bukan menghadap makam Rasulullah. Berdo'a pun meminta kepada Allah saja, bukan selain-Nya. Begitu pula dengan dinding rumah rasulullah yang kini berhiaskan kaligrafi atau tiang-tiang dan mimbar, tidaklah perlu mengusap-usap atau menciuminya karena syariat Islam sama sekali tidak memerintahkan yang demikian. Ucapkan saja sebanyak mungkin shalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan sahabat serta keluarga. 
Hal lain yang perlu diingat juga adalah agar saat kita melaksanakan ibadah yang bersifat SUNNAH ini, jangan sampai kita mendzolimi orang lain -dimana hukum mendzolimi orang lain adalah HARAM-. jangan sampai kita bertengkar, berebut, mengganggu orang lain dan sebagainya.

5. Gunakan waktu saat mengantri atau menunggu giliran masuk Raudhah dengan hal-hal yang bermanfaat.

Saat antri atau menunggu giliran masuk, manfaatkan untuk banyak-banyak bersholawat, tilawah Al Qur'an, dan berdzikir. Niatkan duduknya kita, selama mengantri, untuk beri'tikaf juga. Jangan sia-siakan waktu untuk banyak mengobrol yang tidak perlu, kalau sesekali sih tidak mengapa. memang kita juga harus banyak bersabar, karena tidak hanya satu dua menit kita mengantri, bahkan rekor terlama saya mengantri adalah hampir dua jam. Ujian kesabaran kita diawali di antrian ini, hingga nanti saat di Raudhah.


6. Perbanyak bekal sabar. 

Setiap orang yang akan berangkat ke tanah Suci, pasti selalu diberikan pesan-pesan, baik oleh para ustadz atau orang-orang yang sudah pernah melaksanakannya. Salah satu bekal yang tidak boleh tertinggal dan harus selalu tersedia adalah bekal SABAR. Jangan berlarian ataupun berdesak-desakan untuk memasukinya. Lagi pula kita juga sedang berada di dalam masjid, bolehkah kita berlarian di dalam masjid, layaknya anak-anak? Sabarlah menunggu giliran, in syaa Allah akan tiba waktunya kita bisa masuk.

sumber gambar : dari sini

7. Gunakan waktu singkat di Raudhah dengan ibadah yang khusyu'.

Jika sudah di Raudhah, manfaatkan betul waktu yang singkat ini karena  biasanya kita hanya diperkenankan tak lebih dari 15 menit. Saat berdo'a/berdzikir/bjanganlah berlama-lama karena banyak jama'ah lain yang juga ingin beribadah di sana. Sekali lagi yang perlu kita ingat bahwa beribadah di Raudhah adalah ibadah sunnah, sedangkan mendzalimi orang lain adalah wajib untuk dihindari. Maka secara hukum fikih, sunah dikalahkan oleh yang wajib.
Rasulullah bersabda : "Janganlah kalian shalat, kecuali menghadap sutrah (pembatas, red) dan janganlah kalian membiarkan seorangpun lewat di hadapanmu, jika dia menolak hendaklah kamu bunuh dia, karena sesungguhnya ada syetan yang bersamanya." (HR. Muslim)
Sebaiknya Anda masuk ke Raudhah bersama teman, sehingga Anda bisa sholat bergantian. Saat Anda sholat, teman Anda yang menjaga (menjadi pagar atau memberi tahu jama'ah yang lain agar tidak melewati/mengganggu), begitu pula sebaliknya. In syaa Allah akan lebih khusyu ibadahnya.

8. Jangan berpisah dari rombongan.

Jika Anda berangkat bersama rombongan, sebaiknya tidak sampai terpisah dari rombongan. Bisa juga menyepakati tempat berkumpul di luar raudhah dengan sesama teman serombongan, karena biasanya saat di raudhah sangat memungkinkan terpisah dengan teman. Atau jika terpisah, jangan panik dan tanyakan pada petugas, ke mana arah pintu keluarnya kemudian baru hubungi rekan Anda.


9. Senantiasa berdo'a kepada Allah. 

Salah satu hal yang tak boleh terlupakan adalah senantiasa meluruskan niat yang ikhlas mengharap ridlo Allah dan bermohon pada-Nya agar dimudahkan untuk bisa memasuki raudhah, bisa beribadah di sana dengan khusyu dan diijabah do'a-do'a kita.

wallohu a'lam bish showab

Demikian sekilas tips mengunjungi raudlah, khususnya untuk saudari-saudari muslimah. Semoga bermanfaat...

2 comments:

  1. Alhamdulillah jd semakin jelas ttg raudhah.. Terimakasih mba Elly..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih kembali Mbak Nana, mg bermanfaat..
      terima kasih jg telah berkunjung d blog ini...:-)

      Delete