Tuesday, January 15, 2013

Masjid Jin



Masjid ini terletak di dekat Masjid Asy Syajarah, hanya beberapa ratus meter. masjid ini terletak di pinggir jalan.

Mungkin ada yang bertanya-tanya? mengapa masjid ini diberi nama Masjid Jin? Apa ada kaitannya dengan makhluq Allah yang satu ini?

Begini cerita yang saya dapat dari penjelasan pembimbing haji kami (dilengkapi hasil baca-baca buku dan Tafsir Ibnu Katsir).

Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al-Qur'an), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur'an yang mena'jubkan, (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami," (QS Jin 1-2)

Menurut catatan sejarah, suatu hari Rasul SAW bersama para sahabat sedang melaksanakan shalat Subuh. Ketika itu, Rasul SAW membaca surah Ar-Rahman [55] ayat 1-78. Dalam surah Ar-Rahman ini terdapat beberapa ayat yang berbunyi, "Maka, nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"

Saat ayat itu dibacakan,  para jin yang hadir saat itu langsung menjawab, ’’Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami tidak mendustakan nikmat-Mu sedikit pun. Segala puji hanya bagi-Mu yang telah memberikan nikmat lahir dan batin kepada kami."

Ibnu Mas’ud mengaku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘’Aku didatangi juru dakwah dari kalangan jin. Lalu, kami pergi bersamanya, dan aku bacakan Alquran kepada mereka."

Masjid  Jin merupakan saksi keimanan para jin tehadap kerasulan Nabi Muhammad SAW. Alkisah, para Jin berencana menuju Tihamah. Mereka lalu mendengar lantunan ayat suci Alquran. Para jin itu takjub saat mendengarkan lantunan Alquran.

Saat itulah, para jin kemudian berdialog dengan Rasulullah SAW. Mereka kemudian menyatakan keimanannya. Mereka kemudian menyampaikan hal itu kepada kaum jin.  Para jin lalu berbaiat dengan Rasul SAW. Oleh sebab itu, masjid ini dikenal juga dengan nama Masjid Al-Bai’ah, yakni masjid tempat serombongan jin melakukan baiat. Peristiwa tersebut diabadikan dalam Al Qur'an.

 “Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Alquran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata, “Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)!”
“Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata, “Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Alquran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.”
“Hai kaum kami terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih. Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.”
(QS Al Ahqaf 29-32)


Dalam suatu riwayat yang dimuat Imam Bukhari dan Imam Tirmidzi yang berasal dari Ibnu Abbas, disebutkan bahwa peristiwa pertemuan antara Rasulullah SAW dan serombongan jin itu terjadi ketika Rasulullah SAW dan serombongan sahabat sedang dalam perjalanan menuju pasar Ukkadz.Ketika sampai di daerah Tihamah, Rasulullah SAW dan rombongannya berhenti untuk melaksanakan Shalat Fajar. Rupanya, shalat Fajar yang dilakukan Rasulullah SAW dan para sahabat tersebut mengakibatkan terhalangnya berita-berita langit yang biasa dicuri dengar oleh para syetan (jin yang kafir). Bahkan, syetan-syetan (jin-jin kafir) yang sedang mencoba mencuri berita tersebut mendapat lemparan bintang- bintang sehingga terpaksa pulang ke tempat kaumnya.

Hmm...ziarah kali ini memberi arti tersendiri bagiku. Satu (lagi) kejadian yang membuat saya yakin bahwa Al Qur'an itu memang mukjizat yang luar biasa. Hanya dengan mendengarnya saja, (biidznillah) para jin itu akhirnya berbai'at pada Allah dan rasul-Nya. Bagaimana dengan kita?? Sudahkah kita merasakan ke-luarbiasa-annya? Ataukah keistimewaannya tidak dapat terasa karena hati kita yang kotor? naudzubillahimindzalik... jin saja bisa merasakannya (biidznillah) :-( Solusinya, teruuuus berinteraksi dg Al Qur'an...baca, pelajari, pahami, amalkan dan sampaikan!

Wallohu a'lam bish showab

No comments:

Post a Comment